Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Profil
UKM Sari Buah Manga “ARUMMANIS”.
Makalah ini berisi tentang Cerita singkat tentang terbentuknya Arum
manis, Proses pembuatan sari buah mangga, Hasil pengamatan
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. AANG FAJAR P. P.,SE, M.MI
selaku dosen pengajar sistem informasi managemen. Serta kawan-kawan yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan maklah
ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan kehidupan yang akan datang.
Nur Hadi
Malang, 21 juni 2013
Awal
mulanya terbentuk Kelompok Wirausahawan
olahan mangga yang di sepakati dengan nama ”ARUM
MANIS” Kami mendapatkan informasi pelatihan
Kewirausahaan Inkubasi Olahan Mangga yang di selenggarakan oleh
PT.SAMPOERNA Tbk yang bekerja sama dengan LM QUANTUM untuk memberdayakan dan
memberi wadah masyarakat dalam hal olahan mangga untuk di jadikan produk industri
rumahan.
Setelah
kami terima Fasilitas produksi dan kami berkali - kali men secoba dan mem
promosikan prodak kita k pada masyarkat sekitar dan kami skalian riset
mengambil pengambilan data (kritik&saran) hingga menumukan rasa yang cook sehingga mendapatkan hasil yang Layak Di
pasarkan dengan formula pas di lidah Masyarakat (konsumen) dalam skala produksi
yang besar.
Nama bisnis : Sari Buah Mangga “Arummanis”
Lokasi : di jln km, melayu no 23
Pengelola/Pemilik : Kelompok
Sari Buah (Nur Hadi, Nur Huda, holifah, Tugis Julianto)
Karyawan
: Jupet, Iwan Sutikno
Berkas
Atmin : Sudah Mendapatkan Surat ijin dari Dinas Kesehatan
Bahan
yang digunakan untuk membuat sari buah terdiri atas : buah mangga, gula, asam
sitrat, zat penjernih, zat pewarna dan zat pengawet makanan.
1. Buah Mangga
Sari
buah dapat dibuat dari bermacam – macam buah. Keadaan buah yang digunakan
sebagai bahan bakunya, sangat menentukan pembuatan sari buah tersebut. Jadi Buah
Mangga yang digunakan dalam pembuatan sari buah manga ini harus berada dalam
keadaan cukup matang dan segar. Selain itu, harus dipilih buah yang memiliki
cita rasa dan flavor yang menarik, baunya cukup tajam, tidak hambar dan
mengandung cukup asam. Untuk mempertahankan stabilitas kualitas sari buah yang
dihasilkan, hendaknya digunakan buah – buahan mangga yang berasal dari varietas
dan daerah penanaman yang sama untuk menjaga kualitas dalam memproduksi
2. Gula
Pemanis,
memiliki peranan yang besar pada penampakan dan cita rasa sari buah yang
dihasilkan. Disamping itu, pemanis juga bertindak sebagai pengikat komponen
flavor. Pemanis yang paling umum digunakan ialah sukrosa / gula pasir. Sukrosa
bersifat murni, karena tidak ada after taste, yaitu cita rasa kedua yang timbul
setelah cita rasa pertama. Konsentrasi gula yang ditambahkan berkisar antar 11
% - 15 %.
Untuk
tingkat industri, digunakan pula High
Fruktosa Syrup (HSF) karena memiliki rasa 1,7 – 1,8 kali lebih manis, aman
bagi penderita diabetes, praktis dalam penggunaannya serta harga yang relatif
lebih murah dibanding sukrosa.
3. Asam Sitrat
Asam
sitrat termasuk golongan flavour
enhangcer atau bahan pemacu rasa. Bahan pemacu rasa merupakan bahan
tambahan yang diberikan pada produk sari buah mangga untuk memberikan nilai
lebih pada rasa, ditambahkan dalam jumlah kecil, memiliki tingkat kelarutan
yang tinggi, memberikan rasa asam yang enak, tidak bersifat racun, digunakan
untuk mengatur pH, memberikan rasa dan aroma yang khas pada buah, meningkatkan
flavour, serta memperpanjang umur simpan sari buah tersebut.termasuk juga
pengawet
4. Pewarna
Pewarna
ditambahkan kedalam minuman atau sari buah manga ini karena memiliki beberapa
alasan, diantaranya adalah untuk memperbaiki warna aslinya yang biasanya di
rusak oleh kandungan sisa getah yg berada dlam buah, untuk memperoleh warna
standar dan untuk menarik konsumen. Adapun pewarna sintetik yang digunakan
antara lain adalah tartrazine, sunset yellow FCF, carmoisine, indigotino, green
S dan caramel.
5. Bahan Pengawet makanan
Fungsi
utama dari bahan pengawet adalah untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme
dalam cairan sari buah mangga sehingga masa simpan dapat diperpanjang.
Keuntungan dari bahan pengawet, antara lain yaitu makanan / minuman dapat awet
meskipun disimpan pada suhu kamar, lebih ekonomis dibandingkan dengan pemanasan
dan pendinginan.
Bahan
pengawet yang umum digunakan ialah Natrium benzoat yang memiliki bentuk kristal putih, berasa
manis dan kadang – kadang sepet, mudah larut dalam air, efektif digunakan pada pH 2,5 – 4,0 ( asam) , tidak
mempengaruhi rasa dan aroma sari buah dan penambahannya dengan dosisi antara
0,05 % - 0,1 %.
6. Bahan Penjernih
Sebagian besar konsumen menyenangi
sari buah dengan kenampakan yang jernih. Ada dua cara penjernihan yang umum
digunakan yaitu penjernihan enzimatis dan non – enzimatis. Penjernihan
enzimatis dilakukan dengan menggunakan enzim pektinase, sedangkan penjernihan
non – enzimatis dilakukan dengan menggunakan bahan – bahan adsorber misalnya
gelatin, bentonit, asam tanat, kasein, albumin dan madu.
7. Bahan Penstabil
Bahan
penstabil merupakan suatu zat yang dapat berfungsi menstabilkan, mengentalkan,
atau memekatkan suatu makanan yang dicampur dengan air, sehingga dapat
membentuk suatu cairan dengan kekentalan yang stabil dan himogen pada waktu
yang relatif lama.
Zat
– zat yang termasuk dalam bahan penstabil diantaranya adalah gum arab, gelatin,
agar – agar, natrium alginat, pektin, karagenan dan CMC.
Untuk
pembuatan sari buah mangga dapat dipilih mangga jenis kopyor dan kaweni. Kedua
jenis mangga tersebut mengandung kadar air cukup banyak, memiliki aroma yang
wangi dan rasanya manis.
Hasil
Pengamatan
Pembuatan
sari buah melalui beberapa tahapan proses, yakni dari pemilihan buah hingga
proses pembotolan dan pasteurisasi. Adapun masing – masing tahapan proses
tersebut, akan diuraikan sebagai berikut.
1.
Pemilihan
Mangga
Sebagai bahan
baku dalam pembuatan sari buah, dipilih buah yang matang segar, tidak cacat /
rusak, serta tidak busuk. Buah yang digunakan ialah buah mangga kaweni.
2.
Pencucian dan Pengupasan
Sebelum diproses lanjut,
buah tersebut dicuci dan dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang melekat.
Selanjutnya, buah dikupas untuk menghilangkan atau membuang kulit dan bagian
lain yang tidak diperlukan kemudian di timbang.
3. Penghancuran, Pengepresan dan
penyaringan
Buah yang telah dikupas
& dibersihkan kemudian dipotong – potong menjadi bagian yang kecil – kecil.
Selanjutnya buah di timbang dan dipres kemudian dihancurkan dengan menggunakan
blender, kemudian disaring. Untuk memudahkan proses penyaringan, dilakukan
penyaringan dua tahap. Pertama, dengan menggunakan saringan kasar, saringan
kelapa atau ayakan yang bertujuan untuk memisahkan serat – serat buah yang
kasar terlebih dahulu. Setelah itu baru dilakukan penyaringan tahap kedua
dengan menggunakan kain saring yang lebih halus. Sari buah hasil penyaringan
tahap pertama, dituang keatas kain yang halus, kemudian keempat ujung kain
saring disatukan dan dipres atau diperas untuk mendapatkan sari buah murni.
3.
Pengenceran
Pengenceran dilakukan
untuk mengencerkan sari buah. Ampas hasil perasan pertama ditampah dengan air
matang 2 kali dari berat hancuran buah. Selanjutnya, dilakukan penyaringan dan
pengepresan.
4.
Penambahan bahan – bahan lain
Penambahan bahan-bahan Kedalam
sari buah yang telah diencerkan ditambahkan gula pasir yang sebelumnya sudah di
blande(cairkan) Dosis yang digunakan ialah 1,1/4 kg gula pasir untuk 15 liter air
dan 5kg buah mangga. Kemudian dilakukan pengadukan hingga semua gula larut.
Ditambahkan pula 1 gr, Asam
Sitrat untuk lebih memperkaya cita rasa sari buah.2gr natrium benzoate untuk untuk
mencegah pertumbuhan mikroorganisme dalam cairan sari buah mangga sehingga masa
simpan dapat diperpanjang.dan pewarna secukupnya dan terahir CMC bila di
perlukan
5.
Pemanasan
Sari buah mangga dipanaskan
hingga mencapai suhu 800C – 850C selam 10 menit terhitung
sejak suhu tersebut dicapai. Selama pemanasan tersebut, dilakukan pula proses
pengadukan.
6.
Pembotolan/PengeCappan/Pengepresan
Sari buah yang masih dalam keadaan
panas, selanjutnya dimasukan kedalam botol/cap (gelas) yang telah disterilkan.Kemudain
di Pres Secra Manual Dengan Mesin Pres Type : Semi Automatic,
Power : 300 Watt Ukuran : 23 x 36 x 33 cm Kapasitas : 400 Cup/jam Harga : Rp. 2.550.000
8. Pemberian stiker / label expired
Karena Kami masih blum
Bisa untuk Membuat Plasti penutup dengan disain Merk kami Jadi Kami beri
tempelan stiker Merk Kami”ARUMMANIS” Dan tgl expired/kadaluarsa, setelah semua
selesai produk saribuah mangga siap untuk di pasar kan
Sumber
Dana : besal dari dana Kolektif dari anggota /pemilik
Modal
kerja : Rp132.600 (untuk 1kali produksi)
Harga
pokok produksi : Rp 600
Harga
pokok penjulan : Rp 1200
Keuntungan : Rp 600
Harga
pelayanan : Bli 20 cup /1 kardus Dapat Potongan 20%
1.
Segmentasi
Pasar : di
lihat dari prodak minuman sari buah ini segmentasi Pasar yang cocok di
toko-toko kecil di tempatolahraga dan di pinggir jalan memiliki kesamaan dalam
hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup setelah
beraktifitas pasti haus itu segmentasi yg kita manfaatkan
2.
Target
Pasar : di
lihat dari prodak minuman sari buah ini yang bermanfaat untuk keshatan, dan
menghilangkan dehitdrasi bisa di konsumsi dan di peruntukkan untuk anak-anak
berumur di atas 2thn sampai remaja dan dewasa pria dan wanita.
3.
Positioning
Pasar : ARUMMANIS mengapa kami
memberi nama prodak kami Arummanis karena ini ollahan sari buah mangga di mana kata depan “arum”ini bersal dari
nama sebuah jenis manga kelas1 di
daerah kami, dan “manis” itu identik
dengan dngan rasa yang di sukai oleh masyarkat, dan mudah di ingat menurut kami
nama “arummanis” yang paling cocok untuk nama prodak kami
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Usaha
kecil menengah ini yang ber basis minuan sari buah mangga di lihat dari prospek
k depannya bisa di katakana menjajikan di karenakan omset penjualan lebih
tinggi dari pada biaya produksi
Saran
Saran saya untuk
marketingnya penjulannya lebih di perluas lagi dan di promosiin juga di onlain
juga untuk farian rasanya/produknya bisa di kembangkan dengan buah lain